Jumat, 07 Juni 2013

MENGENAL JENIS KAIN DAN KARAKTERISTIKNYA

MENGENAL  JENIS KAIN  DAN KARAKTERISTIKNYA
Sebelum berbelanja tidak ada salahnya bila kita mengetahui jenis dan karakteristik kain yang digunakan dari produk yang akan kita beli, sehingga kita dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan kita. Selain itu kita juga bisa tahu kualitas serta cara perawatannya.
Berikut kami coba berikan informasi mengenai beberapa jenis kain beserta karakteristiknya:
  
1. COTTON
 
 Cotton (katun) adalah bahan kain yang berasal dari serat kapas. Kapas merupakan bahasa Hindi  yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu karpasa. Sebutan cotton dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Arab yaitu قُطْن (qutn) , dalam bahasa spanyol  disebut “algodón” . Kapas adalah jenis tanaman Gossypiumyang berupa serat halus melingkar membungkus bji. Secara alami serat-serat kapas ini akan tumbuh menyebar membungkus biji kapas dan membentuk lingkaran seperti bola sehingga sering disebut bola kapas. Tumbuhan ini berasal dari derah tropis dan subtropis.
Bahan kapas telah dikenal sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Kapas sudah dikenal, ditenun, dan dicelup sejak zaman prasejarah, digunakan untuk pakaian orang-orang India kuno, Mesir, dan China.  Produksi kapas telah digali di Meksiko dan Peradaban Lembah Sungai Indus (Pakistan modern) sejak 5000SM. Dan ratusan tahun sebelum Masehi, tekstil katun di India telah ditenun dengan keahlian tak tertandingi, dan produksi  mereka menyebar ke negara-negara Mediterania. Sedangkan produksi kapas tebesar di dunia saat ini adalah China, tetapi paling banyak digunakan untuk kebutuhan lokal.
Selain memiliki warna asli putih kekuningan (off-white), kapas dapat dibudidayakan menjadi serat kapas modern dalam berbagai warna untuk kebutuhan komersial. Secara alami kapas dapat dibuat dalam warna putih, coklat, pink dan hijau, Namun  kekhawatiran akan mencemari genetika dari kapas putih  menyebabkan banyak lokasi budidaya kapas  melarang penanaman varietas kapas berwarna yang masih merupakan produk khusus.
Katun mengkilap (shiny cotton) diproses dari serat yang dapat dibuat menjadi kain menyerupai satin untuk kemeja dan jas. Namun bersifat hidrofobik (tidak mudah menyerap air).
Serat kapas merupakan produk yang berharga, karena hanya diambil sekitar 10% dari berat kotor bola2 kapas itu sendiri, selebihnya akan hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam(lilin), dan residu lain disingkirkan, sisanya adalah polimer murni dan alami. Sel polimer ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai orang. Tekstil yang terbuat dari kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala panas (menyerap keringat), selain itu bahan katun  mudah dalam perwatan, maka tidak heran jika bahan ini menjadi favorit untuk konsumen pakaian.
Ciri – ciri kain katun:
•       Tidak mudah kusut saat dicuci
•       Untuk bahan berwarna tidak luntur jika dicuci
•       Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
•       Apabila dibakar baunya seperti kertas yang dibakar
•       Mudah disablon
•       Tidak berbulu
•       Menyerap keringat
2. SILK (SUTRA)
Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Sutra bertekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membuat kain sutra dapat membiaskan cahaya dari berbagai sudut
Pemeliharaan ulat sutera dimulai dari negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia Tenggara, Asia Timur dan ke Eropa. Pada saat ini, negara utama penghasil sutera adalah Jepang, Italia, Cina dan Perancis. Serat sutera mentah mempunyai komposisi sebagai berikut yaitu Fibroin (serat) 76 %, serisin (perekat) 22%, lilin (1,5%) dan garam-garam mineral (0,5%).
Fibroin adalah protein yang tidak mengandung belerang, tidak larut di dalam alkali lemah dan sabun. Serisin adalah protein yang tidak mengandung belerang, dan merupakan protein yang tidak larut dalam air dingin, tetapi menjadi lunak di dalam air panas, dan larut dalam alkali lemah atau sabun. Serisin menyebabkan sutera mentah pegangannya kaku dan kasar, dan merupakan pelindung serat selama pengerjaan mekanik. Supaya kain sutera menjadi lembut, berkilau dan dapat dicelup, serisinnya harus dihilangkan, biasanya dengan pemasakan di dalam larutan sabun. Dalam pemasakan ini, lilin dan garam-garam mineral ikut hilang.
Jenis-jenis sutera antara lain:
⇒ Sutera bombyx mori, jenis sutera yang halus, berkilau dan berkualitas tinggi.
⇒ Sutera liar atau tussah, warna coklat karena zat tannin dari makannya. Sarang-sarangnya telah ditembus oleh kupu-kupu, karena itu filamennya patah-patah atau    pendek.
⇒ Sutera Dupion, berasal dari sarang kepompong ulat sutera yang berdempetan dan  sulit dilepas. Benangnya tidak rata, penampangnya lebar, mudah putus-putus.
⇒ Sutera mentah, sutera yang masih banyak mengandung zat perekat kainnya kaku dan kasar.
⇒ Sutera Rejaan atau Chappe silk diambil dari bagian luar atau dalam kepompong, biasanya warna seratnya coklat.
⇒ Sutera Bourette, berasal dari sisa pemintalan sutera rejaan, banyak simpulnya,kotor, serat remuk dan benangnya berbintik kecil-kecil.
⇒ Sutera pintal, sutera yang filamennya pendek, dari kepompong yang ditembus kupu-kupu.
Sifat-sifat kain dari serat sutera diantaranya, yaitu:
♦  Berbunyi gemerisik bila bergesekan dengan kain lain.
♦ Memiliki kilau yang tinggi karena penampang melintang serat sutera berbentuk segitiga sehingga dapat memantulkan sinar dengan baik.
♦ Kain sutera sangat ringan dan filamen sutera cukup kuat.
♦ Serat sutera sangat higroskopis, dapat menyerap kelembapan 11 % (MR). hal ini membuat kain sutera nyaman dan terasa dingin bila dipakai, serta dapat menyerap keringat.
♦ Sutera memiliki kandungan listrik statis yang tinggi. Bila bergesekan kulit atau sesama kain, timbul listrik yang menarik bulu-bulu, kotoran dan melekatkan kain.
♦ Sutera kuat, bersifat mulur dalam penarikan dengan elastic recovery rendah, kekuatannya bertambah 75-85 % dalam keadaan basah.
♦ Sutera mudah kusut, namun kekusutan mudah dilicinkan  kembali melalui   penyetrikaan.
♦ Serat sutera kurang tahan panas penyetrikaan, dimana sutera dapat berubah warna kekuning-kuningan, penyetrikaan harus menggunakan pelapis.
♦ Penyinaran dibawah sinar matahari dapat mengubah warna sutera menjadi  kekuning kuningan dan kekuatannya turun.
♦ Serat sutera tahan jamur dan bakteri tetapi dapat diserang oleh serangga, kutu-kutuan. Kain berlubang-lubang bila disimpan lama tanpa perlindungan anti serangga.
♦ Bila dibakar serat sutera berbau rambut terbakar menyala dalam api, meninggalkan sisa bakar berupa abu hitam mengkilap dan halus.
Cara untuk merawat kain sutera
♦      Sebaiknya kain  sutera  dicuci  dengan dry clean agar  tidak  rusak seratnya.  Jika terpaksa dicuci sendiri, ikuti langkah berikut ini.
  1. Gunakan sabun  dengan formula lembut, seperti sabun atau shampoo bayi (pilihlah shampo yang tidak mengandung minyak atau petroleum karena nantinya dapat membuat permukaan sutra terasa lengket).  Hindarkan mencuci sutera dengan deterjen, kandungan dalam deterjen cukup keras, sehingga berbahaya bagi keindahan serat kain sutera yang tipis
  2. Tambahkan air hangat dengan detergen secukupnya agar pelapis (coating) sutera bersinar kembali
  3. Masukkan kain sutera kedalamnya
  4. Rendamlah selama 5 menit, jangan dikucek. sutra bersifat anti debu dan noda. Namun bila menemukan noda yang susah dihilangkan, percikkan sedikit cuka dan gosok noda tersebut dengan jari sampai hilang
  5. Bilas sampai bersih. Saat membilas kain, peras kain dengan posisi tergulung sehingga lapisannya menjadi tebal. Anda juga dapat melapisi kain dengan handuk, sehingga kain tidak diperas secara langsung, namun dilindungi dengan handuk. Air pun dapat lebih banyak terbuang karena diserap oleh handuk. Lalu diangin-anginkan
  6. Hindari menjemur langsung di bawah sinar matahari. Sinar matahari bisa membuat sutera menguning.
♦      Jangan menyeterika kain sutera tanpa alas penahan.  Selalu balik busana sehingga bagian dalamnya berada di luar. Setelah itu lapisi dengan kain katun / kertas koran di atas kain untuk menahan panas seterika.
♦      Simpan kain sutera ditempat yang kering (bila perlu bungkus kain sutra menggunakan kain katun terlebih dulu). Hindari penggunaan kamper atau kapur barus karena bisa merusak dan mempengaruhi warna kain.
3.  SATIN
Satin adalah jenis kain yang ditenun dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga memiliki ciri khas permukaan yang mengkilap dan licin sementara bagian dalam atau belakangnya suram (tidak licin dan tidak mengkilap). Namun ada juga jenis satin yang mengkilap pada kedua sisi permukaannya, yaitu satin De lyon.
Satin mulai dikenal di daratan Eropa pada awal abad ke-20, setelah lebih dahulu mengenal kain sutera yang berasal dari Tiongkok. Walaupun satin dan sutera memiliki beberapa ciri khas yang mirip, keduanya menggunakan bahan serat yang berbeda. Satin ditenun dengan serat buatan seperti polyster, sedangkan sutera menggunakan serat alami yaitu ulat sutera. Alhasil, meskipun keduanya terasa lembut di kulit, satin memiliki permukaan yang lebih kilat dan licin, sementara sutera lebih halus dan ringan.
Satin digemari terutama karena membuat si pemakai terlihat glamor, sensual dan lebih feminim. Kilauan cahaya yang dipantulkan oleh pakaian satin menarik perhatian dan dipercaya akan membawa pikiran ke “alam fantasi” dibanding bahan dari kain biasa.
Dewasa ini, semakin banyak wanita menggunakan satin sebagai bahan blus atau kemeja wanita karena selain bahannya berkesan halus juga terasa lebih nyaman di tubuh, dan enak dilihat, baik untuk ke kantor bekerja seharian penuh maupun untuk acara formal dannon-formal lainnya. Blus satin cocok dipadu-padankan dengan rok maupun celana jeans. Sebelumnya, satin telah banyak digunakan sebagai bahan untuk pakaian pesta (dress)dan pakaian tidur (piyama atau kimono/robe).
Perawatan kain Satin
Cara perawatan kain satin hampir sama dengan kain sutra, untuk pencucian cukup dengan tangan dan selalu pisahkan antara kain berwarna dan tidak. Kain satin dengan kualitas rendah dapat luntur.
4.   CHIFFON
 
 Chiffon, berasal dari bahasa Perancis dengan pengucapan: [ʃi.fɔ] , merupakan kata untuk kain yang tipis dan ringan. Di Indonesia jenis kain ini lebih dikenal dengan sebutan sifon.Tenunan kain chiffon agak renggang,  jika didekatkan ke cahaya tenunannya terlihat seperti jaring dan  jika kita sentuh  handfeel-nya terasa agak kasar tapi tetap nyaman dan tetap adem dipakai .
Chiffon terbuat dari katun, sutra, atau serat sintetis . Chiffon bisa dicelup ke hampir warna apapun, namun agak sulit untuk mewarnai sifon yang terbuat dari bahan polyester.
Untuk pakaian, karena Chiffon menerawang / transparan biasanya Chiffon dilapisi kain lain seperti satin atau furing / kain lapisan dalam.
Menurut sejarahnya, Chiffon sudah digunakan sejak 1902 dan terus populer digunakan hingga saat ini terutama digunakan untuk gaun-gaun malam karena chiffon memberi kesan elegan, ringan dan feminim tapi karena trend fashion juga terus berkembang. Chiffon pun populer digunakan untuk blus, pita, syal dan pakaian.
Walaupun ringan dan tipis, chiffon tetap kuat. Namun karena sifat kainnya yang halus, agar awet dan tidak cepat rusak, Chiffon lebih baik jika dicuci tangan saja untuk perawatannya.
5.  DENIM
Denim atau bahan jeans adalah kain katun kasar yang pada proses pembuatannya benang dipintal ganda (double-twist) sehingga membentuk tekstur  larikan diagonal yang khas yang membedakan kain ini dengan jenis kain katun biasa. Denim bisa digunakan sebagai bahan atasan, bawahan, sepatu, tas, hingga beragam aksesoris lainnya. Jenis kain yang satu ini everlasting atau abadi sepanjang masa di dunia fashion. Pas sekali untuk casual look. Semakin gelap warnanya, semakin mudah mencari padanannya. Selain itu juga denim yang berwarna gelap akan terlihat lebih rapi dan formal daripada yang terang dan belel.
Nama denim berasal dari nama sebuah kota di Perancis yaitu Nîmes, yang merupakan tempat awal untuk pembuatan kain tersebut.  Kata awal datang dari sebutan untuk kain yang kuat/kokoh yaitu serge,  pertama kali dibuat di Nîmes, Prancis, oleh keluarga André. Pada awalnya kain ini disebut serge de Nîmes, nama tersebut kemudian disingkat menjadi denim . Denim  pada dasarnya berwarna biru kemudian dicelup dengan pewarna indigo untuk menghasilkan warna blue jeans . meskipun kemudian “jean” diistilahkan secara terpisah, yaitu sebagai  jenis kain katun yang lebih  ringan. Penggunaan kata jean datang dari kata Perancis untuk menyebut Genoa, Italia (Gênes),  di mana kota tersebut merupakan tempat untuk pertama kali celana denim dibuat.
6.  LYCRA
Lycra atau leica adalah jenis serat baru  yang di buat pertamakali oleh perusahaan Dupont Co di AS. Lycra merupakan jenis serat elastis yang  dapat ditarik  4-7 kali, dan ketika dilepaskan dapat kembali ke ukuran aslinya. Oleh produsennya sendiri kain lycra diberi logo khusus berbentuk segitiga merah , logo tersebut  telah menjadi simbol high quality. Kain yang terbuat dari serat lycra akan sangat elastis dan terlihat jatuh di kulit si pemakai . Serat kain lycra dicampur dengan serat alami seperti wol, linen, sutra dan katun. Pencampuran ini tidak mengubah tampilan kain,  tetapi justru sangat meningkatkan kinerja kain pada hasil akhir. Di antaranya meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan serta karakteristik yang alami, sehingga dapat menciptakan  kain yang  lebih fleksibel.  Tidak seperti kain spandex  kebanyakan, kain lycra memiliki struktur kimia khusus, menyejukkan di ruang panas (menyerap keringat) dan anti jamur.
Lycra  disebut sebagai serat “ramah”, bukan hanya karena merupakan penyatuan serat alami dan buatan manusia tetapi  juga karena dapat meningkatkan kualitas kain atau kenyamanan pada hasil produk, kelenturan, dan dapat memberikan simbol kebebasaan untuk pemakai. Lryca bisa diaplikasikan secara luas, dapat menambah kenyamanan ekstra untuk semua jenis pakaian, termasuk kemeja / blouse, jaket, jas,  rok / dress, celana, pakaian olahraga, bahkan pada kain rajutan.
Karakteristik kain Lycra:
• Casual look, nyaman, elastisitas tahan lama.
• Kain lembut, halus, merupakan pelapis yang baik.
• Permukaan halus dan memiliki ketahanan lipatan yang baik.
• Merupakan penyerap air yang baik.
• Stabilitas dimensi yang baik (dapat menjaga postur pemakai),
• Fit pada tubuh pemakai dan fashionable.
7. LACE
Lace adalah jenis kain yang menerawang, bermotif dengan bagian-bagian lubang terbuka, yang dibuat oleh mesin atau dengan tangan. Lubang padan kain lace terbentuk melalui pelepasan / pembuangan  benang atau kain  yang sudah jadi / ditenun sebelumnya, tetapi lebih sering lubang-lubang tersebut dibuat langsung saat proses pembuatan kain lace di pabrik.  Pada awalnya kain lace dibuat menggunakan  bahan  linen, sutra, benang perak / emas, namun saat ini lebih sering menggunakan bahan katun. Produksi lace juga dibuat dari serat sintetis.
Nama lace berasal dari Inggris pertengahan, tepatnya dari bahasa Latin: laceum / laqueus.
Ciri-ciri kain lace hampir sama dengat brokat, tetapi kain lace cenderung memiliki tingkat kehalusan jalinan benang lebih baik, selain itu motif yang terdapat pada kain lace juga lebih halus. Tampilan kain lace  lebih ringan dan bahan lebih dingin dibandingkan kain brokat.
8.  MESH
 
Mesh adalah jenis kain yang memiliki tenunan longgar ( memiliki lubang-lubang teratur menyerupai jaring), sering digunakan untuk kaos olahraga dan pakaian lainnya. Mesh dapat dibuat dari serat katun ataupun serat sintetis.
9.  KNITTED  (KAIN RAJUT)
Di Indonesia bahan knitted dikenal dengan kain rajutan. Knitted dibuat dari jeratan-jeratan benang atau mengaitkan benang dengan benang. Belakangan jenis kain ini banyak digunakan untuk pembuatan outerwear terutama Korean Look
Serat yang paling umum digunakan untuk kain rajutan adalah kapas & viscose dengan atau tanpa elastane.
Ciri-ciri kain Knitted:
•     Knitted dapat menyusut tetapi juga dapat mulur jika ditarik mengikuti arah serat pakan kain.
•      Knitted memiliki bulu-bulu halus dan pendek pada permukaannya.
•      serat lungsi kain pada knitted lebih tebal dan kuat dibandingkan serat pakan.
•      pada umumnya serat lungsi lebih elastis dibandingkan pakan.

*Sumber Wikipedia, berbagai sumber
Add to Cart More Info

JENIS SEPREI KATUN

Nah ini dia jenis bahan kain sprei yang paling banyak dipakai di seluruh dunia. Biayanya yangrelatif murah dibandingkan dengan bahan lain membuatnya menjadi primadona di pasar. Meskipun secara kualitas tak mampu menandingi bahan-bahan lain seperti sutra dan linen. Namun katun tetap menunjukkan bahwa faktor ekonomis merupakan faktor utama yang mendorong orang untuk membeli seprei. Hal ni wajar saja terjadi, katun memang sudah cukup layak dan cocok dijadikan bahan kain seprei. Kelembutannya, adaptabilitasnya terhadap suhu, dan juga kemudahan produksi sudah cukup menjadi alasan kuat kenapa seprei katun menjadiseprei yang paling banyak dicari orang. Tingginya permintaan akan seprei berbahan katun, pada akhirnya juga membuatnya banyaknya penjual seprei berbahan katun dimana-mana.
Bahan katun sendiri juga terdiri dari berbagai macam tingkat kualitas yang berbeda-beda. DiArziel kami membedakannya dalam 3 kategori. Kami hanya mengambil 3 jenis bahan katundengan kualitas tertinggi dibandingkan dengan bahan katun lainnya yang beredar di pasaran. Ketiga jenis katun tersebut adalah:
Itulah dia penjelasan tentang berbagai macam jenis bahan kain seprei. Semoga bisa mencerahkan! 
Add to Cart More Info

BAJU TREND FASHION KOREA

Ngomongin soal Korea biasanya dikaitkan dengan persoalan musik remaja masa kini (boyband / girlbandatau paling ga soal kecantikan dan ketampanan artis-artisnya. Tapi ternyata ga lengkap rasanya jika hanya memperbincangkan soal kecantikan/ketampanan dan dunia tarik suaranya saja. Memang diakui kalau saat ini lagu serta artis-artis Korea lagi hits didunia apalagi di Indonesia. Tapi seiring dengan ngetrend-nya lagu-lagu asal Korea ternyata juga dibarengi dengan gaya hidup mereka khususnya di bidang fashion. Yah, di sampingsukses di bidang musik, ternyata Korea juga sedang menjadi kiblat baju trend fashion di dunia. Dan keberhasilan ini tidak hanya di Asia saja, tetapi ternyata di negara Amerika juga. Salah satu kunci keberhasilan negeri ginseng ini di bidang fashion yaitu mereka mampu melakukan improvisasi model serta perpaduan warna-warna unik dan menarikKreatifitasmereka dalam menciptakan improvisasi model baju fashion yang trend dihasilkan dari kombinasi style-style fashion tradisional Asia dan style fashion terbaik masa kini. Tak mengherankan jika hasil dari kombinasi tersebut dapat menciptakan busana model fashionyang booming dan banyak diminati saat ini. Apalagi sebagian besar model busanafashion ala Korea tidak hanya dipakai untuk santai saja, tetapi juga cocok digunakan bagi parapekerja di kantoran. Inilah yang menjadikan busana Korea makin diincar oleh para remaja(khususnya yg males nyuci….satu baju bisa buat nyantai n ngantor ^_^).
Add to Cart More Info